[Tulisan ini aslinya dibuat pada 30 Maret 2016]
Ini adalah coretan tentang unek-unek gw setelah lulus sekitar 1.5 tahun dari kampus. Kenapa judulnya agak mirip-mirip dengan yang di amerika sana? Ya karena memang diilhami dari "The All American Dream". Kalau penasaran sama apa itu American Dream bisa dibuka wikinya: https://en.wikipedia.org/wiki/American_Dream. Di wiki itu diantaranya gw kutip sebagai berikut.
EducationMost Americans perceive a college education as the ticket to the American Dream.[57] Some recent observers warn that soaring student loan debt crisis and shortages of good jobs may undermine this ticket.[58] The point was illustrated in The Fallen American Dream,[59] a documentary film that details the concept of the American Dream from its historical origins to its current perception.Home ownershipIn the United States, home ownership is sometimes used as a proxy for achieving the promised prosperity; ownership has been a status symbol separating the middle classes from the poor.[60]
Dengan mengejar kedua hal ini maka seorang/sebuah keluarga akan mencapai American Dream. Pendidikan yang dimaksud pula yaitu dengan mengejarnya sampe ke perguruan tinggi, tapi dengan biaya kuliah yang tinggi di sana yang mana kebanyakan mencapainya dengan menggunakan pinjaman (loan), maka akan sangat sulit mencapai tiket itu.
Ditambah pula, setelah lulus kuliah, loan itu mesti dibalikin lagi dengan cara bekerja, masuk ke dunia industri untuk membayar uang pinjaman itu. Setelah itu, gak beres di situ, tapi berjuang juga untuk punya rumah sendiri, yang mana kepemilikan ini adalah pemisahan jenjang atau status dengan si miskin.
Menurut gw sendiri gak ada salahnya dengan mengejar mimpi-mimpi itu. Hanya dalam proses pencapaian tersebut, nanti di sisi lain akan menciptakan juga golongan orang-orang atau golongan keluarga yang statusnya terbatas, yaitu si miskin tadi. Artinya once ada seseorang mencapai kemakmuran ala American Dream, sudah hampir barang pasti, akan juga menciptakan golongan-golongan yang terpinggirkan atau yg miskin.
Nah kesenjangan di sini menurut gw gak bisa dibiarin begitu aja. Manusia itu makhluk sosial, gak bisa begitu aja berdiri sendiri tanpa membutuhkan bantuan orang lain. Apalagi di Indonesia, yg katanya masyarakatnya lebih "sosial". Dalam usahanya mencapai kemakmuran, pasti terdapat juga effort atau bantuan dari orang lain, yg belum tentu bisa semakmur orang tersebut.
Jadi dalam mencapai All American Dream yg didefinisikan menjadi All Indonesian Dream oleh kita sebagai wong wong jelata, mari dijalani dengan tidak menimbulkan jarak sosial. Ketika udah makmur, banyak lah orang-orang tersebut yang lupa, dan bahkan gak pernah berkomunikasi ke orang-orang di sekitar. Ini cuma secuil contoh ya, jadi masih banyak contoh lain yg bisa jadi pelajaran. Hope we learn from all of those.
Komentar
Posting Komentar