Langsung ke konten utama

Voyage to The New Land

Perjalanan kali ini disponsori oleh Dikti karena telah membiayai perjalanan kami kurang lebih sebesar 340 ribu rupiah. Jadi kita dpt dana dari dikti karena ikutan jd pengawas ujian SIMAK UI, lumayan lah buat nambah modal jalan-jalan.

Kali ini karena sudah 2 kali ke gunung, kita mencoba ke tempat baru, ke pantai. Tempat yang kami targetkan adalah, Karimun Jawa. 

Karimun jawa atau karjaw adalah kepulauan di utara pulau jawa, di atasnya kota Jepara. Kita kesana berlima, gw, berty, maste, raja, dan indra. Kita sebelumnya kontek2an sama guide di sana untuk pesen homestay, paket liburan dll. Kita ke semarang dlu, pake kereta dari st Senen jam 9 malam, dengan ongkos 33ribu. Selanjutnya, kita sampe di semarang jam 7 pagi. kita naik bis dari situ ke Jepara, dgn ongkos 11ribu. Dari pertigaan deket terminal Jepara ke dermaga, kita ditawarin naik becak, ongkosnya 10ribu per becak, padahal jaraknya cuma 2 km. Sampe lah kita di dermaga, nanya2 petugas kapan kapal yang berangkat ke kep karjaw. “Wah di sini sudah badai 3 hari mas, pagi ini pun masih badai, kemarin itu ada kapal polisi hilang di tengah laut malahan, kita ndak berani buka perjalanan ke sana dulu.” Jeger. Kita udah buru-buru ke sini tapi ga ada pelayaran ke karjaw. 
Dermaga Jepara
Akhirnya kita menghabiskan hari itu dengan menikmati dermaga Jepara. Kebetulan di sana ada semacam taman kyk ancol mini gitu, berjalan-jalanlah kita, sampai akhirnya ketemu kura-kura raksasa.

kura2 raksasa
Kita bermalam di warung deket dermaga yang ternyata warung itu punya si bapak petugas yang kita tanyain td pagi, Bapak Sugimin. Bapak ini baik sekali loh, kita tidur dgn gratis di kursi-kursi warung, sedangkan dia tidur di luar di atas pickup nya. 

Warung Bapak Sugimin yg baik hati 
Pagi pun menjelang, dan Pak Sugimin bilang,”sepertinya sudah ndak badai ini dek di laut, coba tanya ke kantor sana”. Yeah! Jawaban positif dari petugas lainnya, kita berangkat ke karjaw hari ini, keluar dari pulau jawa, keluar dari kebisingan kota dan keluar dari segala macam keributan dan kesibukan di kampus. 
cus mas gan!
 Perjalanan 6 jam, bikin kita semua mabok laut yang luar biasa. Bahkan ada penumpang lain, bukan kita loh ya, yang jackpot alias nyemburin isi perutnya di dalem kapal. Nice. Sekitar jam 4 sore kapal udah bersandar di pulau karimun besar, kita turun dan langsung ketemu guide di sana. Dianterin pake mobil pickup ke homestay, pemandangan pulau di sini keren abis! Kanan kiri rumah penduduk, mayoritas pencarian hidup mereka melaut, setelah itu ngembangin sektor pariwisata. Di sini ga ada toko besar kayak alf****t, satu-satunya hal kota di sini cuma ada kantor salah satu bank. Kita berlima dapet kamar di lantai 2, dapet view ke laut dan ke bukit tertinggi di pulau ini. Kalo malam, yang paling indah di sini adalah langitnya. Semua bintang ada di langit karimun jawa saat itu, ditambah sabuk gugusan bintang yang bikin takjub, sayangnya.. kita gak bisa merekam momen itu.
Homestay

dalem homestay

View dr balkon dpn kamar
Besok paginya, kita mulai petualangan laut di karimun jawa, ditambah 3 orang lainnya biar 1 perahu muat sekalian banyak, kita berangkat deh ke pulau-pulau kecil di sekitar pulau besar itu. 3 orang ini dari univ udayana bali, mereka jalan-jalan ke sini karena mreka bilang pantai di bali udh banyak yang ga semurni dan sebagus karjaw. Hari pertama diawali dengan snorkeling di pinggiran pantai, ini pertama kali gw snorkeling, padahal berenang aja jarang. Laut karjaw emang masih kaya gan.. byk ikan kecil yang langka, terumbu karang masih pada bagus, dan pemandangan laut yang membentang indah. 
Underwater
Fish, fish everywhere
Terumbu karimunjawa
Nemo!
Destinasi selanjutnya, ke pantai pasir putih. Di sini kita sekalian makan, dan bertemu turis lain, dan juga melakukan hal bodoh. Di penghujung hari pertama, kita ke penangkaran hiu. Iya, di karjaw kita bisa berenang bareng hiu, dan di sini hiu yang masih kecil lah ya pastinya, dan anehnya ketika kita ngedeketin hiu-hiu itu, mereka malah takut dan kabur menjauhi manusia. Bnyk dari kita yang ga berani awalnya untuk berenang bareng hiu. 
Pantai Putih 1
Pantai Putih 2
Hal bodoh
Penangkaran hiu
Lumayan capek di hari pertama. Malamnya kita keluar cari makanan. Akhirnya kita makan bebek dan lele. Gw sendiri nyobain bebek nya, dagingnya gede, empuk banget, nasi angetnya banyak, ditambah teh anget, semua 21rb. Puas.

Hari kedua kita bareng sama rombongan lain, 4 orang juga. “Dari mana mas?” kata gw. “Dari depok”. “Oh sama dong, kuliah? Dimana?”. “Kita di teknik”. “wah jauh-jauh ke karjaw ketemunya 1 almamater, 1 angkatan pula”. Hari kedua ini diawali dengan berenang bareng hiu. Gak kaya kmrn, kita udah lumayan akrab dgn hiu. Sampe ada temen yang bilang, coba tetesin darah ke kolamnya. Wah bengkok otaknya nih, akhirnya kita pindah ke snorkeling, ke pantai, snorkeling lagi, pantai lagi. 
Snorkeling
Go Ahead, Boat!
 Puas deh dua hari di karjaw, mabok laut deh kita pada, mabok makan ikan laut, mabok gorengan yang dijual di pantai, mabok nelen aer asin, untungnya ga mabok hiu. Kita sampe di homestay lagi pas maghrib. Selesai beberes dan solat, kita cobain makanan khas sana. Sebeneranya ga ada yang khas sih, cuman ada makanan yang bener-bener hasil laut, tongseng cumi. Sayang sekali, cumi lg gak musim katanya bulan-bulan begini. Akhirnya kita makan nasi goreng cumi pinggir jalan, harganya menyakitkan dompet mahasiswa, 15rb. Jam 8 pagi besoknya, kita siap-siap packing pulang, meninggalkan sejuta kenangan, meninggalkan keramahan warga karjaw, meninggalkan pemandangan yang luar biasa, dan meninggalkan satu bentuk keindahan maha karya Tuhan di bumi Indonesia, bagian bumi yang akan selalu gw hormati, dan cintai.


us + engineering boys

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ungaran yang Menyenangkan

Tulisan ini tentang perjalanan kami kemarin, di bulan Februari 2019. Jadi kami abis dari Gunung Ungaran. Gunung Ungaran ini gak terlalu tinggi. Tapi dari segi pengalaman, gw merasa sangat menikmati. Gw bersyukur dikasih harta yg cukup, waktu, tenaga dan kesempatan beraktivitas yg menyenangkan dan terasa 'hidup' banget selama jalan-jalan kemarin. ======================= Kami berangkat bertujuh dari St Pasar Senen pukul sebelas malam, naik Tawang Jaya saat itu harga tiketnya 150ribu. Susah banget tidur di kereta. Padahal dulu gw tidur ya tidur aja. Jadi cuman meremin mata aja sambil berharap cepet-cepet subuh. Ketika mau cari lapak buat solat subuh keesokan harinya di gerbong restorasi (gerbong makan), eh ketemu temen kuliah, sebut saja Fadhil. Dia lagi balik kampung ke Semarang sekalian liburan ke tempat istrinya di Solo. Kebetulan jg di rombongan yg naik gunung kali ini, ada beberapa temen kuliah gw, yg jg temennya Fadhil. Kami langsung ngobrol banyak. Di akhir obrolan, F...

Field Report (FR) Yogyakarta, North, to South

Selasa 5 Feb 2013 Destinasi Kaliurang Merapi, Prambanan, Parangtritis, Keraton, Malioboro Perjalanan menuju St Senen Depok – Gondangdia (17:30-18:00) KRL Ekonomi Jabodetabek  è 2ribu/orang Gondangdia – St Senen (18:00-18:20) Kopaja P20 è 2ribu/orang Tips: di bis ini sangat rawan akan pencurian, terlebih ketika jam pulang kerja, pukul 16:00- 19:00 Makan malam di dekat masjid st Senen: Pecel Lele, 9ribu/porsi Perjalanan menuju Malioboro Pasar Senen – Lempuyangan Yogyakarta (20:45 – 06:27) KA Progo è 35ribu/orang

Catatan Perjalanan Mt Rinjani

Catatan Perjalanan Mt Rinjani Empleng Empleng, 21-30 Agustus 2012 21 Agustus 2012 Perjalanan ke Solo pake KA Brantas, Rp 40.000 Tanahabang (16:05) – Solo Jebres (03:40 22 Agustus 2012) 22 Agustus 2012 Perjalanan ke Banyuwangi pake KA Sri Tanjung, Rp 35.000 Solo Jebres (08:58) – BanyuwangiBaru (21:29)